Jumat, 08 Mei 2015

Rangkuman Perkembangan Penulisan Sejarah di Indonesia


Perkembangan Penulisan Sejarah di Indonesia
a.     Penulisan sejarah Hindu-Budda dan Islam
Penulisan pada jaman ini berpusat pada masalah masalah pemerintahan dari raja-raja yang berkuasa. Penulisan nya bersifat istana sentris, yaitu berpusat pada keinginan dan kepentingan raja.
Penulisan yang penting pada masa Hindu-Buddha lebih banyak pada batu-batu besar, yang dikenal dengan nama prasasti. Tujuan nya adalah agar generasi penerus dapat mengetahui bahwa ada suatu peristiwa penting yang terjadi dalam suatu kerajaan pada saat seorang raja memerintah. Contohnya, prasasti dari kerajaan mataram Hindu menyatakan bahwa sanjaya berhasil mendirikan sebuah kerajaan yang bernama Bhumi Mataram. Prasasti tersebut menulis langkah-langkah yang dilakukan oleh raja Sanjaya dalam mendirikan kerajaan itu.
Penulisan suatu peristiwa yang terjadi pada masa kekuasaan raja-raja islam ditulis dalam kitab-kitab. Sebagaimana pada masa Hindu-Buddha penulisan nya mengikuti petunjuk raja. Contoh tulisan atau kitab pada masa itu adalah kitab kerajaan Aceh yang berjudul Bustanu`Issalatin. Kitab ini menulis sejarah kerajaan aceh. Selain sebagian besar berisi tentang masalah politik, kitab-kitab pada masa kerajaan islam berisi pula tentang kehidupan masyarakatnya dalam bidang lain seperti keagamaan, sosial, dan ekonomi.
b.     Penulisan Sejarah masa Kolonial
Kekuasaan bangsa eropa di Indonesia yaitu penulisan peristiwa sejarah lebih bertujuan untuk memperkokoh kekuasaan mereka di Indonesia. Selain itu, tulisan mereka merupakan sarana propaganda untuk kepentingan merka sekaligus untuk mengendurkan semangat perlawanan para pahlawan . Misalnya mereka mengklaim membawa misi mulia, yaitu memajukan bangsa Indonesia sedemikian rupa sehingga sejajar dengan bangsa barat-barat itu. Dalam kenyataan, penindasanlah yang didapat bangsa Indonesia.
Pilihan kata yang mereka buat dalam tulisan mereka sangat merugikan bangsa Indonesia. Contoh nya, Belanda menganggap perlawanan pangeran Diponegoro sebagai suatu pemberontakan padahal bangsa Indonesia melihat bahwa perlawanan yang dilakukan itu merupakan suatu perjuangan.
c.      Penulisan Sejarah Masa Pergerakan Nasional Indonesia
Pada jaman pergerakan nasional Indonesia, tulisan-tulisan yang dibuat berperan dalam membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Dengan tulisan-tulisan ini, rakyat Indonesia menyadari dirinya sebagai bangsa tertindas. Ketertindasan ini membangkitkan semangat berjuang untuk membebaskan diri. Terbesit pula dalam ingatan para penulis mengenai kejayaan bangsa Indonesia pada masa lampau, yaitu kejayaan kerajaan sriwijaya dan kerajaan majapahit. Ingatan ini sering membangkitkan semangat untuk berjuang
d.     Penulisan Sejarah Masa Indonesia Merdeka
Penulisan sejarah pada masa Indonesia merdeka berorientasi pada masa depan bangsa dan negara Indonesia yang telah berhasil diproklamasikan tanggal 17 agustus 1945. Dalam penulisan sejarah ini, pihak penulis berusaha untuk mengungkapkan sedemikian rupa tentang sejarah yang pernah terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Penulisan sejarah itu bertujuan agar dengan memahami sejarah yang penuh penindasan dan keterbelakangan, bangsa Indonesia terangsang untuk bahu membahu mengisi kemerdekaan; Kemerdekaan yang telah diraih dengan ribuan nyawa para pejuang. Penulisan sejarah juga bertujuan agar pengalaman buruk yang dialami oleh bangsa Indonesia dimasa lampau tidak terulang lagi di kemudian hari.







Material-material yang Digunakan Untuk Menulis
Dluwang : Dluwang merupakan sejenis material halus yang menyerupai kayu yang terbuat dari kulit kayu pohon mulberry. Dluwang banyak digunakan di jawa untuk menulis tulisan yang berbahasa Arab dan Jawa.

Batu : Prasasti yang terbuat dari batu menjadi sarana untuk menulis seperti prasasti-prasasti yang ditemukan di kerajaan Kutai yang menggunakan huruf pallawa dan berangka tahun 400 M.



Perunggu : Perunggu yang bisa bertahan ribuan tahun biasanya digunakan sebagai bahan untuk menulis, seperti temuan lempengan perunggu peninggalan kerajaan Majapahit (abad ke-13-15 M) ini.
Bambu : tulisan pada bambu banyak ditemukan di Sumatera terutama didaerah Batak, lampung, dan Rejang.
Daun Lontar : Daun lontar sangat umum digunakan masyarakat Indonesia masa lalu sebagai bahan untuk menulis di Jawa, Bali, dan Lombok.





Kayu : Ukiran kayu yang berisikan tulisan berbahasa Melayu dan Arab biasanya terdapat pada bangunan rumah dan masjid.


Kertas : Penggunaan kertas sebagai bahan untuk menulis diyakini berkaitan erat dengan penyebaran agama Islam oleh bangsa arab sekitar ke-13. Banyak naskah peninggalan msa lalu yeng berbahasa Arab, Melayu, Jawa, Madura, Bugis, Makassar ditulis di atas kertas. Kedatangan bangsa Eropa telah mengenalkan kertas yang bermutu tinggi, seperti yang tertuang pada naskah Serat Babad Mangkuratan yang berangka tahun 1813.
Logam Mulia : Logam dari emas dan perak digunakan sebagai bahan untuk menulis terutama untuk lambang-lambang kebesaran kerajaan, seperti kipas yang biasa digunakan untuk keperluan upacara di kerajaan Johor-Riau.
Kain : kain tenun atau kain yang dicetak dengan ayat-ayat Al quran digunakan sebagai azimat seperti sebuah baju yang dibordir dengan motif Al Quran yang ditemukan di Lombok (Nusa Tenggara Barat).
Kulit Kayu : Lapisan dalam kulit kayu alim, digunakan para tukang ramal dari Batak untuk menulis catatan magis yang disebut Pustaha. Beberapa pustaha berisikan diagram-diagram magis yang ditulis dengan tinta merah dan hitam.
Daun nifah : Daun nifah yang lebih tipis dari daun lontar juga bisa digunakan sebagai bahan untuk menulis. Namun, tidak seperti daun lontar yang biasa menggunakan pisau untuk menggores tulisan, maka tinta digunakan sebagai alat tulis untuk menulis di atas daun nifah.

Sinopsis Lengkap Novel 9 Summers 10 Autumns



 SINOPSIS NOVEL
Malam itu aku hanya mampu mengulum doa dalam bibirku. Hanya mampu mengayunkan jemari tanpa tahu siapa yang akan  menggapainya. Mereka semakin menjeratku, tangan besar itu kian mencengkeram erat lengan lemah tak berisiku. Belumlah aku sempat melihat merah jingga kembang api di langit New York untuk kali pertamanya, belumlah aku merasakan euphoria hari kemerdekaan negara itu. Justru sekarang darahku tengah serasa membeku merasakan dinginnya permukaan pisau lipat dua orang tak ku kenal sewaktu menuju Stasiun Fleetwood.
Malam itupun akhirnya tak ada nyala merah hijau kembang api yang ku saksikan, tak ada. Yang tersisa hanya membirunya sudut bibirku dan memerahnya T-shirt yang kukenakan. Namun, ada nyala lain yang hadir bahkan lebih indah dari  merah hijau kembang api.
Dia seorang bocah merah putih dan yang satu lagi begitu cemerlang. Dia dan Mbak Ati.
Semenjak perjumpaanku dengannya malam itu dia kembali datang, dan kembali lagi. Untuk berbagai hal, yang pasti dia datang menanti untuk menerima dan memberi. Sosoknya mengingatkan aku pada diriku di masa kanak – kanak.
Kanak – kanak yang kuhabiskan di sebuah rumah. Rumah yang ku mengerti bukanlah besar yang menjadi dambaan, namun bagaimana cinta dan kesederhanaan yang menyatukan. Di sanalah aku tumbuh dan berdampingan bersama Bapakku, Ibuku, Mbak Isa, Mbak Inan, Rini, dan Mira. Di rumah beratap anyaman cinta kasih itulah aku tumbuh, menerobos hujan, belajar pada alam akan kekuatan rumput kecil yang tetap tangguh walau terinjak dan tak dianggap. Semua itu dari  rumahku yang bertaman walaupun tak luas. Rumah yang membuatku ingin merasakan sedikit ruang bernama kamar. Ku ceritakan tentang rumahku pada dia di beberapa perjalanan, jalan – jalan di New York. Jalan yang tak pernah ku kira akan menapakinya.


Perjalanan di SoHo pagi itu ku habiskan dengan bercerita pada dia tentang bapakku Abdul Hasim. Ku katakana padanya bahwa bapakku adalah seorang sopir angkot di jalan – jalan di sekitar Batu Malang. Bapak yang kini usianya tak lagi muda, bapak yang kini beruban, bapak yang dulu berjuang mati matian untuk bisa membeli mobil sendiri demi kekuatan keluarga yang harus dipertahankan. Diatas Brooklyn Bridge sosok bapak yang pernah jatuh dan bangkit itu tergurat. Ku peluk dia yang berseragam merah putih, dan aku hanya mampu berbisik “aku kangen bapak”.
Hari berikutnya selepas kelas Yoga ku peluk dia yang menemuiku. Seperti ada ketergesaan yang ingin ia tanyakan, dan teryata tentang ibuku. Ibu Ngatinah yang begitu bercahaya. Malaikat kombinasi cinta kasih, keserhanaan, dan ketegaran yang kuat. Pada bagian ini bagaimanapun aku akan menangis, ku ingat detil bagaimana ia yang tak bersekolah tinggi itu begitu lihai mengatur semua yang bisa menyelamatku. Semua yang mungkin bisa mengantarkanku agar terbang atau mendayung kapalku. Dialah angin yang mampu mendorong laju layar kapalku yang berkali – kali hampir berhenti dan kehilangan arah. Ibuku yang paling hebat. Puisi hidupku!
Kesempatan berikutnya pada bocah berseragam merah putih itu ku ceritakan pula kekuatan besar Mbak Isa yang membuka segala awal mimpi dengan segenap prestasi yang Mbak Isa miliki. Sekarang mbak Isa menjadi guru SD. Ku ceritakan sastra yang indah dari Mbak Inan, Mbak yang mengajariku banyak hal. Bahkan selanjutnya, meski dia  tak datang ku tuliskan kisah tentang teman setiaku, adik perempuan pertamaku Rini. Hingga ku sambung kisah tentang adikku Mira, yang terindah. Mira yang kini menjadi dokter hewan, gadis  pejuang yang hebat.
Ku katakan pada dia lagi, bahwa mereka semua adalah pelangi dalam rumahku. Meski atap rumahku kadang mendung dan hujan, namun semua itu ku yakin akan berganti dan menjadi indah . Mereka adalah cahaya matahari yang menrefleksikan cinta. Mereka adalah matahari yang menrefraksikan kekuatan. Mereka adalah matahari yang mendifraksikan kegembiraan. Hingga tercipta pelangi indah dalam rumah kami.

Hari itu musim gugur saat ku ceritakan tentang suka cita Bapak ketika kelahiranku. Selepas ku puaskan kegemaran baruku, membaca. Ku tuliskan surat tentang aku karena berhari – hari ia tak datang. Ku tuliskan aku yang kecil dalam rumah 6 x 7. Aku yang sering bersungut ketika tetangga berbondong – bondong hendak ikut menonton televisi di ruang keluarga yang kala itu sekaligus tempat tidurku, tempat belajar dan bermainku. Aku yang menghabiskan waktuku untuk berkutat bersama buku. Track record perjalanan pendidikanku hingga mengingat cita – cita tiruanku sebagai handship. Bahkan tentang mimpi dan ruang baru yang teretas dari pesona teater.
Kemudian ku kisahkan ceritaku yang berhasil masuk jurusan statistika IPB lewat jalur PMDK hingga super tour masa KKN. Tak ketinggalan tentang segala badai yang menerpa kapalku. Masa yang mana aku harus bertahan dengan keterbatasan, dengan penghabisan dan pinjaman yang membuatku pernah mengungkapkan ku ingin kerja di kawasan “Blok M”.
Keretakan perjalanan yang ku ukir bagai relief, terlebih ketika aku akhirnya lulus dan menagih janji perubahan. Menyambut profesi di Nielsen Jakarta, berlanjut ke Danareksa, hingga aku terbang ke Amerika dan berjumpa dengan Mbak Ati.
Kemudian dia tersenyum, saat ku ceritakan tentang Aundrey. Wanita yang ku kenal di kelas yoga yang diampu guru spiritualku Rima. Wanita yang sempat ku sediakan yoga mat bersebelahan denganku, wanita yang kemudian pergi sebelum musim gugur datang menjemput.
Di waktu lain, ku ceritakan pula tentang sesuatu.  Ini bukan kisah cinta. Ketika itu autumns, ketika itu dia yang datang ke New York, ketika itu dia yang ku sebut Kalista menetap selama delapan hari. Gadis yang ku kenal dari facebook itu, yang menghabiskan enam hari berkunjung ke Central Park. Gadis yang kemudian pergi kembali melanjutkan perjalanannya, yang sempat mengatakan Iwill miss you bukan I love you bukan juga good bye.


Hingga akhirnya kerinduanku pada Batu dan rumah membuncah, menyeruak dari sela – sela kesibukanku menjadi Director, Internal Client Management dia berkata akan pergi. Entah kenapa, setiap ku tanyakan ia hanya berkata bahwa aku telah lebih dari kuat dan dia akan meninggalkanku.
Sampai suatu hari ketika aku akhirnya kembali ke tanah air, ke Indonesia. Dia ikut bersamaku berjumpa Bapak, Ibu, mbak Isa, Mbak Inan dan lainnya termasuk rumahku. Ia melihatku memperagakan yoga pada mereka, ia tersenyum. Hingga kemudian aku mengajaknya mendaki Rinjani. Ada selaksa yang tak pernah bisa ku tuliskan, ada sebuah ruang yang seketika menjadi begitu damai. Ruang yang kemudian mengatakan semua telah berubah dan akan baik lebih baik dari sebelumnya. Ruang yang kemudian mengendap bersama sesuatu yang lain yang saling bicara dalam diam dan kebahagiaan. Ketika itulah dia pergi, dengan tenang dan guratan yang sempurna di puncak Rinjani.
Ketika semua yang menjadi mimpi terdaki. Ketika waktu berjalan, ketika musim berganti. Ketika hati berbicara untuk kembali, saat itulah 9 summers 10 autumns terpungkasi namun tak berakhir.
“Impian harus menyala dengan apapun yang kita miliki meskipun yang kita miliki tidak sempurna, meskipun retak retak”-9 summers 10 autumns (Iwan Setyawan)


Rangkuman Biologi Sistem Gerak Manusia (Anatomi Sistem Skeletal)



SISTEM GERAK MANUSIA
Gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau  seluruh bagian tubuhnya.  Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan datang.
Alat gerak
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)
Rangka/Skeleton
Tulang-tulang  yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :
  1. Eksoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
  1. Endoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
Fungsi rangka :
  1. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
  2. Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
  3. Menahan dan menegakkan tubuh.
  4. Tempat pembentukan sel darah.
  5. Tempat perlekatan otot.
  6. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
  7. Sebagai alat gerak pasif.
Alat gerak pasif/tulang
Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu :
1) Tulang rawan/tulang muda/cartilago
  • Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.
Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat.  Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.
Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium  banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
  • Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :
  1. a. Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin.
  1. b. Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.
  1. c. Cartilago Elastin/elastic
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila manusia beranjak  dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius  (pada telinga bagian tengah)  dan daun telinga.
2) Tulang keras/tulang sejati/osteon
  • Osteon berfungsi :
  1. Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
  2. Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
  • Terbentuk melalui proses :
  1. Osifikasi
Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras.
Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan  fosfor (phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi  keras.
  1. Kalsifikasi
Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi.
  • Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-sel tulang.  Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum.  Kandungan yang terdapat dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2.
Apabila tulang dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop akan tampak gambaran suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem Havers/Haversii yaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf yang membentuk suatu sistem.
Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang merupakan kesatuanpembuluh darah dan sel saraf.  Selain itu dalam lamella konsentris terdapat rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah mati hanya akan nampak rongga/lekukannya saja.  Antar lakuna dihubungkan dengan saluran kecil beruapa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan kebutuhan nutrisi sel tulang dalam pertumbuhannya. Saluran ini tersusun dari pembuluh darah dan sel saraf.
  • Pembagian tulang :
  1. a. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi :  (PIPIPEN)
©       Tulang pipa/panjang
Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang  pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang.
Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.
©       Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah.
Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll.
©       Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga tulang pendek berisi sumsum merah.
Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruas Os. Carpal, dll.
  1. b. Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
©       Tulang kompak/padat
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya celah tanpa matriks  dalam rongga tulang ini.
Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang.
©       Tulang spons/bunga karang
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.
  1. c. Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi :
©       Tulang Axial terdiri dari :
  1. A. Tulang Tengkorak :
1)      Tulang dahi                                                 = 1 buah
2)      Tulang ubun-ubun                                   = 2 buah
3)      Tulang kepala bagianbelakang            = 1 buah
4)      Tulang pelipis                                             = 2 buah
5)      Tulang baji                                                  = 2 buah
6)      Tulang tapis                                                                = 2 buah
7)      Tulang mata                                               = 2 buah
8)      Tulang air mata                                         = 2 buah
9)      Tulang rongga mata                                                = 2 buah
10)   Tulang pipi                                                  = 2 buah
11)   Tulang hidung                                            = 2 buah
12)   Tulang rahang atas                                  = 2 buah
13)   Tulang rahang bawah                             = 2 buah
14)   Tulang langit-langit                                  = 2 buah
15)   Tulang pangkal lidah                               = 1 buah
  1. B. Tulang Pendengaran :
1)      Tulang martil                                              = 2 buah
2)      Tulang landasan                                        = 2 buah
3)      Tulang sanggurdi                                      = 2 buah
  1. C. Tulang badan :
1)      Tulang leher                                               = 7 ruas
2)      Tulang punggung                                     = 12 ruas
3)      Tulang pinggang                                       = 5 ruas
4)      Tulang kelangkang                                   = 5 buah
5)      Tulang ekor                                                =4 ruas (menyatu)
  1. D. Tulang dada :
1)      Tulang dada bagian hulu                       = 1 buah
2)      Tulang dada bagian badan                    = 1 buah
3)      Tulang dada bagian taju pedang        = 1buah
  1. E. Tulang rusuk :
1)      Tulang rusuk sejati                          = 7 pasang
2)      Tulang rusuk palsu                           = 3 pasang
3)      Tulang rusuk melayang                  = 2 pasang
  1. F. Tulang gelang bahu :
1)      Tulang selangka                                        = 2 buah
2)      Tulang belikat                                            = 2 buah
  1. G. Tulang gelang panggul :
1)      Tulang usus                                                                = 2 buah
2)      Tulang duduk                                             = 2 buah
3)      Tulang kemaluan                                      = 2 buah
©       Tulang Apendikuler/Extremitas
A. Tulang pergerakan atas :
1)         Tulang lengan atas                                   = 2 buah
2)         Tulang pengumpil                                    = 2 buah
3)         Tulang hasta                                               = 2 buah
4)         Tulang pergelangan tangan                 = 2 x 8 buah
5)         Tulang telapak tangan                            = 2 x 5 buah
6)         Tulang ruas jari tangan                           = 2 x 14 ruas
B. Tulang pergerakan bawah :
1)         Tulang paha                                                = 2 buah
2)         Tulang tempurung lutut                        = 2 buah
3)         Tulang betis                                                = 2 buah
4)         Tulang kering                                             = 2 buah
5)         Tulang pergelangan kaki                       = 2 x 7 ruas
6)         Tulang telapak kaki                                  = 2 x 5 buah
7)         Tulang ruas jari kaki                                 = 2 x 14 ruas
CATATAN :
UNTUK PENAMAAN TULANG DALAM BAHASA LATIN LIHAT RINGKASAN SISTEM GERAK MATERI 3.2 (PROGRAM EXCEL).
Persendian/artikulasi
Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi yang dapat memungkinkanuntuk pergerakan disebut  dengan sendi.
Artikulasi dapat dibedakkan menjadi :
1) SINARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi mati.
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.
2) AMFIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi kaku.
Yaitu hubungan antara 2 tulang  yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago.  Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.
3) DIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi hidup.
Yaitu hubungan antara 2 tulang  yang  dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas sendi.
Dapat dibedakan menjadi :
a) Sendi engsel
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
b) Sendi pelana/sendi sellaris
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan  gerakan kedua arah. Dijumpai pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.
c) Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
d) Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.
e) Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang  saja atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.
f) Sendi  luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).
g) Sendi gulung
Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.
h) Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang.  Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
Alat Gerak Aktif/Otot
Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi  :
  1. Otot Polos/Licin
  • Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
  • Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
  • Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
  • Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
  • Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.
  1. Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka
1)      Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
2)      Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
3)      Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot.
4)      Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.
5)      Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
  1. Otot Jantung/myocardium
  • Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.
  • Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
  • Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
  • Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung.
Berdasarkan cara kerjanya dibedakan  menjadi :
1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang searah.
Ex :
©       Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak  tangan untuk menelungkup.
©       Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah.
2) Otot antagonis
Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak searah.
Macamynya :
  • Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
  • Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan).
  • Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
  • Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).
Berdasarkan perlekatannya dibedakan  menjadi :
1 Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi.
2 Insersio
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.
Bagan/skema mekanisme cara kerja otot.
1 Kontraksi
Impuls                  sel otot                 ujung saraf                         asetilkolin                            sel otot                 membebaskan ion Ca 2+ protein aktin + myosin                   aktomiosin                          serabut otot memendek                              kontraksi.
2 Relaksasi
Impuls                  plasma sel otot                                  menyerap Ca 2+ aktomiosin                          aktin + myosin                   serabut otot memanjang                             relaksasi.
Kelainan pada tulang dan otot
Penyebab kelaian oleh :
  • Genetis
  • Kuman penyakit.
  • Kelainan susunan tulang dan sendi.
  • Kebiasaan sikap duduk yang salah.
  • Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan.
  • Kurang gizi.
  • Kecelakaan.
Macam kelainan pada sistem gerak
v  Fraktura /patah tulang
Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek  kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot).
Osteoporosis
Yaitu kelainan pada tulang  yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium  secara normal.
Fisura/retak tulang
Yaitu kelainan tulang yang  menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan.
Lordosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang  melekung pada daerah lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.
Skolisosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah lateral. Hal ini akan  menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.
Kifosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu membengkok ke  belakang.
Hipertrofi
Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan.
Atrofi
Yaitu kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang menurun. Hal ini disebabkan adanya penyakit polimielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot.
Stiff/kaku leher
Yaitu kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan yang menghentak secara tiba-tiba/salah gerak.
Tetanus
Yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Sehingga menyebabkan otot menjadi kejang-kejang.
v  Dll.