Sama seperti Nyaru Menteng, Pulau Kaja bukanlah tempat wisata. Kita tak bisa seenaknya datang dan menghampiri Orangutan--seperti yang aku harapkan sebelumnya. Sudah aku singgung kan, bahwa pulau Kaja merupakan tempat pra-rilis. Di mana para individu Orangutan diharapkan tidak mengalami kontak dengan manusia, bagaimanapun bentuknya, kecuali dengan ranger (petugas) bersangkutan yang memang bertugas untuk melakukan feeding (pemberian makan) dan pemantauan kondisi.
Kita--para petualang--memang tidak disarankan untuk menginjakkan kaki di Pulau Kaja. Tapi itu tidak berarti kita tidak boleh menikmati, melihat, serta mengenal lebih jauh mengenai pulau Kaja dan individu yang tinggal didalamnya. Datanglah ke pelabuhan kecil yang ada di desa Sei Gohong. Titik ini berada tepat di seberang pulau Kaja. Sampai di sini, cari penduduk sekitar yang memiliki ketinting (sejenis sampan tapi memiliki motor untuk menjalankannya). Kebanyakan dari mereka sudah tahu kalau kita ingin diantar mengelilingi pulau Kaja.
Tiap ketinting berkapasitas 3 orang. Mungkin bisa lebih, untuk yang mau berhemat (demi keamanan, tidak saya sarankan, ya). Ketinting yang tidak terlalu panjang dan lebar, bahkan sedikit sempit itu, biasanya dinaiki oleh dua orang petualang dan satu orang pengemudi. Bentuk ketinting tidak memungkinkan kita untuk berdiri saat di berada di atasnya (kecuali yang sudah terbiasa!). Tepi sampan yang cenderung rendah membuat ketinting mudah goyang dan mencipratkan air ke dalam sampan, saat moda transportasi air satu ini sedang berjalan. So, watch our moves! Salah-salah bisa kecemplung di sungai!
aku dan keluarga ku menikmati saat-saat menyusuri pulau Kaja. Pertama-tama, kami disambut rimbunnya tutupan yang ada. 'Mata kota' ku merasakan keteduhan saat menikmatinya. aku melihat sekeliling. Tengok kanan dan tengok kiri. Lalu, SNAP!, bagian lain kepala ku langsung menjepret keindahan tersebut. :D
Keasrian pulau Kaja sedikit ternoda saat ku melihat penampakan buih-buih putih kecokelatan di tengah sungai. Dari bentuk dan warnanyanya, itu seperti busa pestida yang ada di sisi-sisi petak sawah. Aduh, sayang sekali, sungai di sini tercemar! Kasihan para
Orangutan juga penduduk sekitar yang menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. :(
Di suatu kesempatan, jarak kami dengan Orangutan lumayan dekat. Saat sudah beres dengan kegiatan memotret mereka, aku kembali mengamati individu Orangutan lebih lama. Waktu itu ada dua individu Orangutan yang asyik duduk di dahan pohon. Anteng sih. Mereka diam, tidak mengamuk atau yang hal-hal 'ribut' lainnya. Tapi aku merasa tatapan mereka seakan redup. Aduh, aku jadi tidak tega melihatnya. haha
Kegiatan di Sei Rungan berakhir saat dari kejauhan terlihat pelabuhan tempat kami memulai perjalanan. Mengelilingi pulau Kaja memerlukan waktu sekitar 2-3 jam saja. lihat gambar! lucu ya penghuni hutan (orang utan) berpose :D
Bagus artikel nya
BalasHapus