Last Heart
’’ Cinta mengharuskan kesetiaan, dan kesetiaan membutuhkan cinta. Sehingga, bukan cinta jika tidak setia ’’
-kesetiaan sampai akhir-
Cindy ... itulah nama seorang gadis yang hidup dengan penyakit Leukimia atau
Kanker darah yang sudah menggerogoti hidup nya 2 tahun ini yang membuat ia
cukup menderita. Rambut yang semakin hari menipis dan wajah yang kurus, dan
pucat membuat Cindy tidak seperti dahulu. Tetapi gadis itu dilahirkan kaya
raya, mungkin itulah salah satu keberuntungan dalam hidupnya. Ia juga
dianugerahi sesuatu yang sama oleh Tuhan seperti makhluk lainnya. Yah, anugerah
yang berbentuk dengan sebuah rasa kertetarikan terhadap sesama, rasa mencintai
dan ingin memiliki.
“Leon, Leonard...”
Sudah sejak tadi, tampak
tempat ini terlihat ramai oleh banyak orang. Leonard ... baiklah, siapa yang
tak mengenal pria tampan dengan tubuh tinggi tegap ini. Seorang Laki-laki
sukses yang merupakan seorang direktur muda di sebuah perusahaan terkenal. Sejak
kecil Cindy dan Leonard bersahabat, dan bisa dibilang Cindy merupakan cinta
pertama bagi Leonard begitupula bagi Cindy . Tapi hubungan mereka terputus
karena Leonard pindah ke Amsterdam untuk melanjutkan kuliah disana. Cindy
sangat sedih ia tidak bisa bertemu Leonard, dan mungkin saja leonard sudah
tidak mengingatnya dan ditambah lagi sekarang Leonard memiliki tunangan yang
sangat cantik.
Saat ini ia sedang berada dikerumunan para wartawan
yang ingin mewawancarai skandal yang menyangkut tentang Leonard. hubungan
Leonard dan tunangan nya dikabarkan kandas.
“Maaf, untuk semuanya, hubungan kami baik-baik saja” Leonard berucap itu dengan
senyum sedikit hambar. Sungguh, ia tak mengira jika sekarang ia tengah dipergoki
wartawan saat sedang menggandeng tangan seorang wanita bermata sipit. “Leon..”
panggil Cindy dari kerumunan wartawan , Leonard mendengar panggilan dari
sahabat lamanya itu tapi ia hanya menoleh sekilas dan berusaha membuat otak nya
bekerja keras untuk mengingat siapa orang yang memanggilnya itu. Leonard pergi berjalan menembus kerumunan orang-orang
yang berada disitu memasuki mobil sport
bersama tunangan nya.
Cindy memang gadis yang berpenyakit, tapi ia juga masih mempunyai perasaan dan
memiliki otak untuk memikirkan sesuatu hal, menyadari jika ia memang hanya
seorang teman kecil masa lalu nya Leon saja. Tapi satu hal ia hanya ingin
bertemu dengan sahabat nya dan sesekali bercanda seperti masa kecilnya dulu
untuk terakhir kalinya.
Tidak jauh beda dengan Leonard ,
sebenarnya tujuan awal nya kembali ke Indonesia adalah untuk mencari cinta
pertama nya dan juga cinta sejati nya yang sudah ia tinggalkan 8tahun yang
lalu. Sudah 1 tahun Leonard menjadi direktur ternama di Indonesia tetapi ia belum
mendapatkan jejak cintanya itu. Tentang hubungan nya dengan tunangan nya itu
hanyalah sebuah sandiwara itu semua Leonard lakukan hanya untuk menyelamatkan
citra perusahaan nya yang hampir bangkrut.
~~~~
2 minggu
kemudian~
Malam yang gerimis Cindy pergi keminimarket dekat
rumah nya dipinggir jalan tanpa ditemani bibi dan supirnya . Ia ingin merasakan
udara bebasnya malam. Ia melihat banyak kerumunan wartawan berada didekat
kantor perusahaan nya Leonard . Ia mengabaikan nya saja walaupun hatinya berkata
untuk tetap terus berusaha bertemu dengan Leon. Ia kemudian mengingat kembali
bahwa Leonard mendapatkan skandal baru dari kasus cintanya itu. PUTUS! Kabar
itu, lagi-lagi menyebar begitu luas, mengingat mantan tunangan Leonard itu
sudah membuat pernyataan resmi soal ini. Benar, sepertinya Leonard tak bisa
lagi mengelak kabar itu.
Cindy semakin mempercepat langkahnya itu. Ia sudah tak
perduli dengan gerimis yang membuatnya semakin sulit untuk melangkah. Namun
sayang, belum sempat ia hendak kembali untuk menggerakkan kakinya lagi,
seseorang sudah lebih dulu menariknya ke sebuah rumah kosong yang tak
berpenghuni . Cindy terkejut, tubuhnya seakan sedikit diangkat paksa oleh orang
itu. Payung yang tadi berada ditangannya itu, kini terlepas ... jatuh begitu
saja diaspal pinggiran jalan ini.
“Si-siapa? Kkkau....”
“Bantu aku, Nona. Wartawan itu mengejarku” Potong orang itu membuat Cindy
mendadak kaku seketika. Matanya terbelalak lebar begitu saja, berusaha untuk meyakinkan
diri tentang penglihatannya itu.
DEG!
Cindy merasa, dunianya seakan berputar kembali. Cindy masih tak berkedip
memandangi sosok pria dihadapannya itu. Tuhan ... sungguh! Cindy merasakan
detak jantungnya berdetak cepat sekarang.
LEONARD
sesosok pria yang membuatnya kuat, sahabat kecil nya itu berada didepan nya
sekarang.
“Hummm...,” Leonard tampak menoleh lagi kearah kanan-kiri sejenak tempat ini,
seolah ia tengah dikejar-kejar oleh orang banyak. Terlihat sekali, wajah
tampannya seperti menyimpan kekuatiran disana. Hingga tanpa disadari, Leonard
tiba-tiba saja menghela nafas leganya sesaat, lalu beralih menatap gadis yang
kini berdiri dihadapannya itu.
HENING!
Leonard terlihat
sedikit terkejut sejenak, melihat seksama wajah gadis itu. Leonard sudah dapat
menebak, jika gadis didepannya ini mungkin orang yang pernah berhubungan dengan
nya dulu. Sungguh, tadi ia hanya berniat menarik orang, tanpa ia tau siapa
gadis ini sebenarnya.
Cindy mulai
membuka mulutnya untuk berbicara “apa kau masih mengingatku”
“jujur, saja
aku tidak sama sekali dan dari segi bicara mu aku kira kita saling mengenal” jawab
Leonard. Cindy tersenyum miris dan mengeluarkan sebuah gantungan kunci
bergambar Orang utan yang sama-sama ia miliki dulu dengan Leonard.
“Cindy...”
gumam Leonard .Mereka tersenyum kembali mereka sangat bahagia sekarang.
“Aku...,” belum sempat Leonard hendak kembali bersuara. Cindy merasakan kepala
dan tubuh nya lemas, ia pingsan sekarang. Kerumunan wartawan sudah mulai
menghilang. Leonard pun langsung membopong tubuh Cindy menuju mobil nya . Ia
sangat khawatir.
~~~~~
Orang tua Cindy membicarakan keadaan
Cindy yang semakin memburuk terlebih lagi sel-sel kanker Cindy sudah semakin
mengganas dan menyerang organ dalamnya. Dokter memprediksi umur Cindy hanya
tersisa 3 minggu lagi . Leonard mengetahui itu ia sangat terpukul dengan
keadaan gadis nya itu.
Semakin hari hubungan Leonard dan
Cindy semakin dekat sama seperti dulu. Mereka sering pergi bersama, Leonard tau
bahwa umur Cindy tidak cukup lama untuk berada didunia. Hubungan Leonard dengan
Cindy pun sudah dipublikasikan rencananya ia akan bertunangan 3 hari lagi.
“Leonard, aku sudah lama menunggu mu kembali, tapi
kamu tidak pernah kembali” Kata Cindy . mereka sedang berduduk dipantai sambil
melihat pemandangan senja matahari terbenam.
“bahkan , aku
mencari mu dan kita tidak bertemu disaat aku benar-benar mencarimu”
“kita bertemu
ditempat yang tidak terduga” Leonard mengangguk dan tertawa kecil
Melepaskan orang yang dicintai sejujurnya memang
sangat menyakitkan namun tak semua yang dicintai harus dimiliki pikir Leonard
dalam hati. Siapa tahu jika Tuhan berkehendak mereka akan bertemu ditempat dan
waktu yang tidak terduga lagi.
10 tahun
kemudian....
Seorang laki-laki berdiri tegak,
memperhatikan gundukan pasir yang berada dihadapannya. Dia berharap ini adalah
sebuah mimpi. Objek dihadapannya bukanlah tempat tinggal gadisnya saat ini. 10
tahun yang lalu Cindy meninggalkan Leonard setelah beberapa jam mereka bertunangan. Sampai saat
ini pun Leonard tidak memiliki pengganti Cindy.
Sebulir kristal bening itu menetes dari balik
mata Leonard, sebuah nama yang sangat amat ia rindukan terpampang jelas disitu.
Gadis yang sampai kapan pun tidak tergantikan. Walaupun saat ini cinta mereka
belum bersatu seutuhnya, namun Leonard yakin suatu saat nanti di masa yang akan
datang dan diwaktu yang tidak terduga
mereka akan bertemu kembali.
END
“Jumlah Cinta yang sebelum
mereka bertemu kedua kalinya sama dengan jumlah cinta mereka setelah bertemu”
M1V1 + M2V2 = M1V1’ +
M2V2’
Selesai ditulis tanggal : 01/03/14 11.08 p.m
Selesai ditulis tanggal : 01/03/14 11.08 p.m
Tidak ada komentar:
Posting Komentar